Minggu, 02 April 2017

Happy Time with Bonefire In Wonogiri

Hari itu dalam rangka untuk mempererat persatuan dan kesatuan ukhuwah santri MAPK dengan santri-santri kelas sepuluh yang baru, maka Departemen Olahraga dan Kesehatan Organisasi Pelajar Program Keagamaan mengadakan Acara Expedition/Rihlah Istiksyafiyah. Acara ini diketuai oleh kakak kita, Kak Ishbir Naufal Habibuddin. Setelah melalui serangkaian proses yang panjang termasuk persetujuan dari pihak sekolah, akhirnya acara Expedition resmi digelar. 

Acara ini diselenggarakan pada tanggal 17-18 September 2016, dan mewajibkan seluruh santri untuk ikut. Dan tentu saja tempat tujuan kita pada waktu itu ialah Kota Wonogiri. Area Fun Games yang dipilih untuk agenda ini ialah desa Pengkol. Desa tempat berdomisilinya Kak Bimo sekeluarga –ucapan terimakasih pada kak bimo dan sekeluarga yang telah menyediakan tempat dan konsumsi untuk kita semua- serta pada malam yang menggigil, kami pun menginap di desa itu, tepatnya di Balai Desa.

Setelah sambutan resmi dari Ketua RW setempat, kami langsung diperbolehkan untuk jalan-jalan dengan syarat sebelum maghrib harus sudah kembali ke Basecamp. Murid-murid pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, mereka melihat lebih dekat keberadaan bendungan Waduk  Gadjah Mungkur. Nampak bahwa bendungan tersebut sangat dalam sehingga para siswa tak berani berdiri terlalu dekat dengan pembatas. Dan satu tempat lainnya yaitu Plaza. Tempat sejarah yang berdiri di tepi desa Pengkol ini, merupakan tempat yang indah untuk mengabadikan momen serta melihat luasnya waduk Gadjah Mungkur. Kita juga bisa duduk di Tribun –karena ditengahnya ada lapangan- ataupun Selfian di dekat patung Peresmian tempat tersebut. Tempat ini sangat ramai dikunjungi masyarakat, bahkan di malam hari.

Setelah sholat maghrib dan Isya’ serta makan malam, Kakak Pengurus OPPK dari angkatan Grivazs El Munasebaein pergi ke Plaza untuk menyusun ranting-ranting kayu menjadi Api Unggun.Tak lupa pemberian motivasi juga disematkan dfalam acara itu, dilengkapi pula dengan hiburan dari masing-masing angkatan. Ada yang nyanyi, Joget bahkan yang nggak ngapa-ngapain pun ada, pokoknya seru deh.

Keesokan harinya diadakan turnamen sepakbola antar angkatan dan juaranya adalah dari tim Graternize Infinity –tapi kok nggak ada pialanya-  yang penting happy kok. Setelah itu –keesokan harinya-  dilanjutkan dengan event Mencari jejak. Para santri harus mampu menyelesaikan teka-teki dan 6 tantangan yang diberikan kakak-kakak pengurus, sekaligus agar bisa melihat keindahan alam dari desa tersebut.

Hawa dingin pun menyelimuti, setelah sarapan para siswa masuk ke dalam bus untuk selanjutnya pergi ke objek wisata favorit di Wonogiri yaitu Objek Wisata Waduk Gadjah Mungkur. Di sana kita bisa melihat lebih luas indahnya waduk yang satu ini, airnya pun warnanya seperti air pantai, tapi tawar. Kita juga bisa melihat berbagai macam satwa maupun membeli kenang-kenangan/makanan khas wonogiri. Selama lebih dari dua jam mereka bersenang-senang –bahkan ada yang naik kapal boat-. Waktu menunjukkan pukul empat sore sehingga para santri harus sudah kembali ke dalam bus. dalam dinginnya hujan bus pun terus melaju menuju kota Solo. Rasa senang pun jadi meriah ketika kita bisa juga bisa melihat patung-patung dan bukit yang ada di Wonogiri saat perjalanan pulang. Semuanya tidur lelap di dalam bus setelah dua hari yang menggembirakan tersebut.

Satu kalimat pun muncul : “ Goodbye Wonogiri and Welcome Back to Solo…”













0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.